Aku adalah saksi yg melihat para dewa meluru turun dari tiap-tiap tempat tinggi. Aku berdiri di tepi liang kubur. Dari sini aku melihat para dewa, Pahlawan Agung, Rose Merah, Cerdik pandai, Kebayan, Kera Kaduk, Pak Sheikh, Bitara Tanpa Nama, dan Orang Halus masing-masing berebut dunia. Cuma wali-wali saja yang tak bersungguh minat dengan dunia. Wali-wali lebih gemar bersuluk dalam kelambu, dalam selimut. Bila wali-wali keluar dari kelambu, ramai lah orang yang mereka hukum masuk neraka.
Dimana aku? Aku berdiri di tepi liang kubur. Di sempadan antara dunia dengan kubur. Aku bukan keliru. Aku cuma belum sampai gerak untuk masuk kubur. Jangan bimbang tuan-tuan, sampai masanya aku tetap akan masuk kubur. Cerdik pandai yang menulis rumi dari kanan ke kiri, hari-hari doa aku cepat mati.
Apa nak pelik, mereka suka kata aku merepek.
Mereka kata aku gila. Mereka kata aku tin kosong. Mereka kata aku babi. Mereka kata aku kafir. Mereka kata aku wahabi. Mereka hukum aku masuk neraka. Padan muka. Lantak lah.
Yang penting hari ini, waktu ini. Di mana aku? Di mana aku berdiri? Aku berdiri di tepi liang kubur. Aku ni jenis selalu ingat mati.
#BabTujuh
Leave a Reply